Rabu, 24 Oktober 2012

TELAGA HILANG DI DIENG (GATOT SATELIT POST)

Ada Telaga Hilang di Dieng Kulon



BATUR,SATELITPOST- Sejak tahun 2008 lalu, Telaga Balekambang yang terletak dikomplek candi pandawa Desa Diengkulon Kecamatan Batur sudah tidak dapat lagi dijumpai.
Hal tersebut dikarenakan adanya sedimentasi serta adanya erosi lahan yang tidak tertangani. Permasalahan tersebut sudah berlangsung sejak bertahun-tahun, akan tetapi saat ini kondisi permukaan telaga Balekambang sudah tertutup tanah hingga seperti tanah lapang.

Kades Diengkulon, Slamet Budiyono mengatakan, Telaga Balekambang selain sebagai lokasi wisata yang dicari, juga menjadi andalan pertanian warga Diengkulon terutama pada saat musim kemarau.

Ia mengatakan, Telaga Balekambang sangat jelas sekali tertera di peta wisata akan tetapi pada kenyataannya sudah tidak tampak. " Ironis sekali, bahkan menurut riwayat turun temurun, Candi Pandawa sebenarnya terletak diatas telaga balekambang atau candi diatas air," katanya.

Alif, ketua pemuda Desa Diengkulon mengatakan seharusnya pihak pariwisata dapat meminta Pemkab Banjarnegara untuk memunculkan kembali telaga tersebut.
Dikatakannya, banyak sekali turis yang menanyakan telaga, akan tetapi mereka kecewa karena tidak menemukan lokasi tersebut, selain itu, akhir-akhir ini banyak titik lokasi wisata yang sudah tidak terawat seperti Gangsiran Aswatama.

" Selain kehilangan telaga, juga tidak adanya pusat informasi wisata di Dieng Banjarnegara sehingga para wisatawan justru memegang peta lokasi sebagai paket wisata Wonosobo,"katanya.

Harus Ada Gedung Pusat Informasi Wisata

Selain munculnya permasalahan hilangnya telaga sebagai titik wisata serta sumber air bagi warga sekitar, tidak adanya pusat informasi resmi tentang pariwisata Dieng juga menjadikan Obyek Wisata Dieng berkesan menjadi milik kabupaten tetangga.

Slamet (37) salah satu perajin kayu wayang mengaku sering didatangi orang pariswisata dari kabupaten lain untuk mengajak bergabung. Dia dijanjikan akan diberikan peralatan apapun asala mau mencantumkan nama kabupaten lain tersebut di hasil karyanya.

Selain itu, kata dia, ajakan untuk membuat kerajinan di wilayah kabupaten lain dengan berbagai fasilitas bahkan termasuk dibeli dengan harga di atas dia jual juga sempat hampir menggoyahkan dirinya.
" Saya orang Banjarnegara, dan saya masih sabar berharap agar pemkab dapat memberikan perhatian yang lebih untuk pariwisata di Dieng, " katanya.

Slamet adalah salah satu pembuat wayang kayu dan batik kayu yang selama ini menjadi cidera mata bagi para wisatawan.
Bahkan, beberapa warga yang sempat ditemui Satelitpost juga mengajukan usul apabila kecamatan Batur namanya diganti menjadi Kecamatan Dieng.
" Dengan nama Kecamatan Dieng, akan lebih menaikkan pamor wisata Dieng Banjarnegara sehingga nama Dieng menjadi mutlak milik sendiri,"kata Hartopo (46) warga setempat. (gat)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar