Purwaceng : Selama ini jawaban atas problema kaum pria semacam
badan loyo dan berkurangnya kejantanan selalu identik dengan Ginseng dari
Korea. Padahal bumi Indonesia menyimpan ragam flora berhasiat serupa, salah
satunya adalah “ PURWACENG “, yang hanya tumbuh di Dataran Tinggi Dieng.
Purwaceng adalah tanaman legendaries yang di jadikan obat kuat oleh para Raja
atau kalangan istana di daerah Jawa. Nama latinya adalah ( Pimpinela Pruatjan ), dan pertama kali di temukan di pegunungan
Alpen Swiss,yang tumbuh pada ketinggian 2000-3000 meter di atas permukaan laut.
Bukti empiris dan riset ilmiah mengungkapkan fakta yang jelas. Masyarakat
setempat telah mengenal dan merasakan
manfaat purwaceng secara turun temurun.
Seluruh bagian tanaman dapat di gunakan
untuk menghilangkan masuk angin dan kecapaian, pegal linu, menghangatkan
tubuh, melancarkan buang air kecil serta menurunkan panas, tapi juga di percaya sebagai
penambah gairah seksual. Sebuah penelitian yang di kutip dari buku mitos seputar masalah
seksual dan kesehatan reproduksi, menyebutkan purwaceng dapat meningkatkan
gairah seksual, meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan jumlah
spermatozoa. Seperti di
kutip dari hasil study penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007,
bahwa seluruh bagian tanaman purwaceng dapat di gunakan sebagai obat
tradisional, namun yang paling berhasiat adalah akarnya. Untuk
mendapatkan khasiat secara nyata, purwaceng harus diminum teratur selama 7-15
hari. Tidak jelas dari
mana pertamakali nama purwaceng itu muncul. Bisa jadi dari nama ilmiahnya Pimpinela Pruatjan, namun ketika lidah
jawa sulit untuk mengatakan Pruatjan,
maka Purwacenglah
yang terucap. Atau mingkin merujuk dari khasiatnya, yakni kata “Purwa” bahasa
Jawa yang berarti Awal, dan “Ceng” yang bermakna ereksi atau munculnya
kejantanan. Jadi siapapun yang mengkonsumsi purwaceng, bakal langsung merasakan
efek kerjanya. Tak heran jika ia di juluki sebagai “ Viagra Van Java “ lantaran
berefek instan layaknya Sildenafil Sitrat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar